(Foto: Istimewa) |
“Kecamatan Puri akan terus concern terhadap lingkungan. Tanggal 11 November 2018, kita sudah canangkan Gerakan Cinta Puri. Ini merupakan komitmen warga Kecamatan Puri untuk selalu menjaga Puri tetap kondusif terhindar dari segala gangguan,” kata Nalurita.
Aksi nyata implementasi Gerakan Cinta Puri, lanjut Nalurita, dituangkan dalam berbagai program kegiatan yang mengedukasi masyarakat akan kepedulian terhadap lingkungan. Mulai kegiatan bersih-bersih sungai, memberi sanksi tegas pada pembuang sampah sembarangan, mendongkrak performa bank sampah, serta mengajak semua kepala desa di Kecamatan Puri untuk aktif menyelenggarakan kegiatan peningkatan peduli sampah.
Nalurita turut serta mengajak seluruh warga untuk stop mengeksploitasi lingkungan, menggerus, dan mengambil manfaatnya saja. Banjir yang kerap melanda beberapa wilayah di Kecamatan Puri, hendaknya dijadikan pelajaran untuk semua agar sadar dan mau berubah ke arah lebih baik.
“Program terpadu pengelolaan lingkungan harus dikedepankan. Kita jangan mengambil manfaatnya saja dengan menyerap, dan mengeksploitasi bumi. Harus ada tanggungjawab (menjaga keseimbangan lingkungan), kembalikan haknya,” tegas Nalurita.
Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, hadir dalam acara ini untuk membuka kesempatan diskusi dan menampung uneg-uneg semua elemen masyarakat. Termasuk memberi dukungan penuh terhadap program dan inovasi-inovasi Kecamatan Puri.
“Pemkab Mojokerto turut bangga dan mengapresiasi bu camat Puri atas inovasi-inovasi yang digagas, salah satunya Gerakan Cinta Puri. Inovasi juga membutuhkan feedback atau umpan balik. Harus dicek ke masyarakat, apa sudah puas atau belum. Pelayanan publik itu nomor satu,” kata wabup.
Meneruskan sambutan, wabup juga mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Mojokerto masih meneruskan program Bantuan Keuangan (BK) Desa tahun 2019 untuk Kecamatan Puri, tepatnya pada lima desa yakni Tangunan, Plososari, Medali, Banjaragung, dan Tambakagung.
Uraiannya antara lain BK Desa untuk Desa Tangunan (pembangunan kantor balai desa) dengan anggaran Rp 700 juta, Desa Plososari (Jalan Usaha Tani) dengan anggaran Rp 500 juta, Desa Tambakagung (Jalan Lingkungan) dengan anggaran Rp 300 juta, Desa Banjaragung (Jalan Lingkungan) dengan anggaran Rp 400 juta, dan Desa Medali (Jalan Usaha Tani) dengan anggaran Rp 315 juta lebih.
Selain BK Desa, beberapa kegiatan yang juga akan dilaksanakan meliputi pembangunan RKB SDN Kenanten, rehab gedung SDN Plososari, pelebaran jembatan Cepoko, peningkatan jembatan Sumbergirang, peningkatan jembatan Balonglombok, peningkatan jalan Kintelan-Padangsari tahap II, dan peningkatan jalan Banjaragung-Sawo tahap II (DAK).
Hadir pula dalam acara ini Wakil Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi, Kepala OPD, tokoh masyarakat, kepala desa beserta perangkat."
(T@urus/Adv)