Foto: Dok/Hms |
Masih dalam satu rangkaian acara dalam memperingati Bulan Bahasa tahun 2017, terdapat Lomba Menulis Sastra yang diikuti sebanyak 221 pelajar SMP/Mts dan SMA/MA se-Kota Kediri.
Dalam sambutan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan bahwa membaca buku dapat menambah wawasan. Begitu pula ketika membaca cerita rakyat yang berkembang dan beragam di masyarakat yang mengandung nilai - nilai moral, yang mengajarkan nilai - nilai kehidupan.
“Membaca buku dapat membuat kita open minded terhadap perkembangan dan ide - ide baru. Selain itu sudah menjadi tugas kita bersama, baik pemerintah maupun masyarakat untuk melestarikan kisah cerita rakyat yang ada di masyarakat. Salah satunya dalam bentuk karya cetak seperti buku yang pada hari ini kita diskusikan,” ujar Mas Abu.
Lebih lanjut Mas Abu sapaan Walikota Kediri ini menyampaikan anak-anak saat ini merupakan generasi milenial yang senang menulis, berkomunikasi secara tertulis daripada secara lisan. Dengan menulis nantinya juga akan terbiasa membaca.
Menulis, menuntut seseorang untuk mencari banyak referensi, melakukan riset meski dalam skala kecil. Sehingga tulisan tersebut lebih berbobot dan nantinya akan menjadi kebiasaan yang positif. “Saya berharap, terus budayakan gemar membaca dan menulis,” ujarnya.
Foto: Dok/Hms |
Perlu diketahui, Lomba Menulis Sastra ini dibagi menjadi dua macam yaitu puisi dan cerpen dengan Tema “Karakter” yang dibagi beberapa sub tema Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, dan Integritas. Pemilihan tema tersebut dipilih karena saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya menggalakkan Penguatan Pendidikan Karakter (KPK).
Sebelum acara bedah buku Maling Gentiri ini, acara dibuka dengan penampilan teater dari siswa SMA di Kota Kediri. Buku Maling Gentiri yang merupakan Ksatria Kediri, Pejuang dan Pembela Rakyat Kediri ini sudah diterbitkan pada tahun 2016 lalu.
Buku Maling Gentiri ini adalah Robin Hood dari Kediri yang konon sakti mandra guna suka menolong rakyat jelata. Cerita dibalik nama-nama daerah yang ada di Kota Kediri seperti Mojoroto, dan lain-lain di kemas dalam bentuk komik dan mengandung tauladan.
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Kota Kediri Dewi Sartika, Penulis Buku Achmad Zainal Facris dan peserta Bedah Buku.
(Adv/Hms)