Home » , » Mestarikan Kesenian Lokal, Pemkot Gelar Tari Kolosal 1000 Topeng Panji

Mestarikan Kesenian Lokal, Pemkot Gelar Tari Kolosal 1000 Topeng Panji

Written By Hapraindonesia on 11/28/2015 | 13:58

Pertunjukan Tari Kolosal 1000 Topeng Panji
Kediri, hapraindonesia.co - Tari Kolosal seribu topeng panji asli Kota Kediri digelar di Stadion Brawijaya Kediri. Pagelaran ini bertujuan untuk melestarikan kesenian asli Kediri yang dikhawatirkan mulai ditinggalkan.

Tari kolosal seribu topeng panji ini dibawakan apik oleh para pelajar muali tingkat SD hingga SMA. Para penari tergabung dalam berbagai sanggar tari di Kota Kediri.

Tak ketinggalan, para bapak dan ibu guru tari juga turut ambil bagian dalam pagelaran ini. Pagelaran tari kolosal seribu topeng panjing ini tampil dalam pembukaan Kediri Ekspo.

Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengatakan, panji adalah cerita asli Kediri yang melegenda di Nusantara hingga ke tingkat Internasional. Panji ini merupakan perwujudan dari Panji Inukertopati, cucu dari Raja Kediri Airlangga.

"Panji Inukertopati merupakan cucu Raja Airlangga yang jatuh cinta pada kerabatnya sendiri Dewi Sekartaji. Mereka juga kerabat dari Dewi Kilisuci, seorang dewi yang tersohor di Kediri. Kisah percintaan inilah yang berkembang di masyarakat Kediri. Sehingga menjadi muncul berbagai kesenian seperti tari topeng panji dan juga kesenian jaranan," jelas Mas Abu, panggilan Abdullah Abu Bakar.

Budaya inilah yang kini kembali dimunculkan oleh Pemerintah Kota Kediri. Tujuannya untuk mengedukasi para masyarakat adanya cerita panji yang kini mulai ditinggalkan. Tarian panji inilah yang akan dijadikan sebagai Tari Khas Kota Kediri.

Walikota Saat Memberi Sambutan Pembukaan Kediri Expo 2015
Pagelaran tari seribu topeng panji ini cukup menarik antusias masyarakat. Lebih dari 500 orang penonton dari semua kalangan hadir untuk menyaksikan langsung.

Ratna Dwi, salah seorang pelajar asal Kota Kediri mengaku, terhibur dan terkesan dengan penampilan para penari. Menurutnya, dengan pagelaran tari topeng seribu panji, ia bisa mengetahui cerita rakyat asli Kediri secara jelas.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga Kota Kediri, Nur Muhyar mengaku, tari yang mengangkat cerita asli Kediri ini membuat para penari tidak kesulitan dalam persiapannya. Praktis hanya dalam waktu empat hari saja, mereka sudah mampu performa dengan baik.

Untuk diketahui, Kediri Expo sendiri digelar hingga 29 November 2015. Dalam acara tersebut, menampilkan produk-produk UMKM yang diharapkan mampu mengangkat perekonomian di Kota Kediri. (Adv/B@m)
Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

 
Support : Hapra Indonesia
Copyright © 2011. Hapra Indonesia - All Rights Reserved