Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti program Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat (SPBM) Urban Sanitation Rural Infrastructure (USRI) oleh Walikota Kediri.
SPBM merupakan salah satu komponen program USRI yang diselenggarakan sebagai program pendukung Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri perkotaan.
Program tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui penyediaan sarana sanitasi komunal berbasis masyarakat. Khususnya bagi kaum perempuan, kelompok rentan/marjinal dan penduduk miskin.
Menurut Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, pembangunan sarana SPBM tersebut untuk mengantisipasi terjadinya pencemaran sumur dari bakteri Escherichia Coli (E-Coli). Ada 70 persen sumur di Kota Kediri ditengarai tercemar bakteri e-coli.
Kondisi tersebut sangat memprihatinkan karena bakteri e-coli menyebabkan munculnya berbagai penyakit. “Banyak anak yang mengalami infeksi saluran pencernaan dan typus. Bahkan hingga meninggal dunia.” terang Mas Abu.
Karena itu, Pemerintah Kota Kediri berencana mereplikasi program tersebut di sejumlah kelurahan di Kota Kediri. "Jika program ini bisa dilaksanakan dengan baik, masyarakat tidak perlu lagi membuat septic tank sendiri-sendiri," sambungnya.
Setelah acara, Mas Abu langsung meninjau sanitasi yang lokasinya tersebar di empat Kelurahan yaitu Kelurahan Mrican, Ngampel, Lirboyo dan Sukorame. Mas Abu berpesan kepada warga untuk menjaga fasilitas tersebut dengan sebaik-baiknya.(Adv/Hms)