Home » » Ditemukan Mayat Wanita Di Bendungan Gerak Waruturi

Ditemukan Mayat Wanita Di Bendungan Gerak Waruturi

Written By Hapraindonesia on 12/25/2014 | 21:41

Kediri, hapraindonesia.co - Para pengunjung wisata Bendungan Gerak Waruturi, di Desa/Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Kamis (25/12) pagi pukul 06.00 Wib, mendadak gempar.

Pasalnya, di lokasi tersebut ditemukan tubuh manusia dalam keadaan membusuk, Takut terjadi tidak diinginkan, satpat setempat melapor ke pihak kepolisian.

Penemuan mayat di bendungan tersebut diketahui pertama kali Harianto, 45, warga setempat. Saat itu, dia sedang mencari ikan di pinggir sungai sebelah utara. Pada saat menoleh ke barat, dia melihat sosok tubuh manusia mengapung dengan posisi tertelungkup tanpa pakaian, tersangkut ditanaman air, enceng gondok.

Takut terjadi hal yang tidak diinginkan, Harianto, melapor ke Satpam setempat dan diteruskan ke Polsek Gampengrejo. Mendapat laporan tersebut, petugas langsung datang ke lokasi kejadian bersama petugas Identifikasi Polres Kediri. Sementara itu, saat dilakukan evakuasi, mayat yang mengapung diketahi berjenis kelamin perempuan.

Untuk mengetahui identitas mayat tersebut, petugas melakukan sejumlah koordinasi ke jajaran Polsek. Alhasil, petugas mendapat kabar, dari Polsek Ngantru, Tulungagung, ada salah satu warga dari Desa Batokan, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, dengan nama Siti Fatimah, 50, sejak Selasa (23/12) hilang.

Kepala Desa Batokan, Kuswanto, 45, saat berada di lokasi Bedungan, bersama keluarga langsung menuju ke lokasi. Alhasil, dari ciri-ciri korban pada anting yang ditelinga, mayat tersebut warganya.

"Siti Fatimah (korban) warga saya. Dua hari yang lalu, pagi, keluarga melapor ke saya, katanya setelah buang air besar sudah tidak ada di rumah, "terang Kades Batokan.

Masih kata Kades Batokan, sebelum korban hilang, korban di keluarga tidak permasalagan maupun cecok. Dan setiap hari korban bekerja sebagai buruh tani. "Saat saya tanya Zaenal, (suami korban), tidak permasalahan keluarga. Dan korban tidak mengalami keterbelakangan mental, "ungkap Kuswanto.

Dugaan sementara, wanita paruh baya, yang memiliki dua anak dan setiap hari bekerja buruh tani, diduga saat BAB di. pinggir sungai Brantas, terpeleset. Karena arus sungai yang begitu deras, korban tak terselamatkan hingga meninggal dunia.

"Tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan ditubuh korban. Dari hasil kesepakatan Kades Batokan dan keluarga korban. Korban kita bawa ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk dilakukan visum luar, "tutur Kapolsek Gampengrejo, AKP Edy Subandrio.(Dt/B@)

Keterangan Gambar: Petugas identifikasi Polres Kediri, saat melakukan evvakuasi bersama warga.
Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

 
Support : Hapra Indonesia
Copyright © 2011. Hapra Indonesia - All Rights Reserved