Foto: Ist |
Turut hadir dalam acara ini, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam sambutannya mengatakan beragam kegiatan sebenarnya bisa dilakukan untuk mengurangi volume sampah. Lewat bank sampah, beragam barang yang awalnya hanya menumpuk bisa diolah lagi dan bernilai jual tinggi.
"Ibu-ibu di bank sampah, bisa membantu. Sampah plastik yang tidak bisa dicerna menjadi kemana-mana, sekarang yang organik sebagai bahan tanaman yang anorganik bisa diolah lagi,"Kata Mas Abu.
Masih lanjut Mas Abu ia juga berpesan, agar seluruh masyarakat baik pelajar ataupun masyarakat umum turut serta menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.
"Kepada siswa, buang sampah yang benar, jadi perilaku hidup jangan buang sampah sembarangan letakkan dengan benar. Bank sampah juga menangani, tapi kan untuk TPA juga terbatas, " tambah Mas Abu.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan Kota Kediri Didik Catur mengatakan kegiatan pelatihan itu bagian dari program pemerintah kota, agar masyarakat bisa memanfaatkan sampah plastik. Sampah itu bisa diolah menjadi beragma produk dan bisa menambah penghasilan mereka.
"Kami lakukan pelatihan dan ini berimbas. Hasilnya, juga bisa bermanfaat, dan nani ketika ada pameran bisa diikutkan," katanya.
Masih lanjut Didik menambahkan, dengan upaya daur ulang itu memang belum bisa sepenuhnya mengurangi volume sampah yang ada di Kota Kediri, secara signifikan. Namun, dengan itu, masyarakat bisa berkarya membuat aneka ragam produk kerajinan tangan.
"Sejauh ini, pengurangan sampah belum signifikan, tapi mereka bisa mendapatkan pendapatan. Untuk berapa persennya dari daur ulang ini (ketimbang volume sampah) kecil, tapi itu bukan sasaran. Kami ingin memberikan pendidikan, agar mereka peduli pada sampah di Kediri," tutupnya.
(Adv/DLHKP)