Foto: Dok/HI |
Turut hadir dalam acara pagi ini Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Kepala DLHKP Kota Kediri Didik Catur dan dinas terkait. nampak hadir juga Camat Pesantren Eko Lukmono Hadi, Komunitas Pecinta Lingkungan dan masyarakat Kota Kediri.
Mas Abu sapaan akrabWalikota Kediri Abdullah Abu Bakar yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan bumi saat ini semakin menua dan yang bisa menjaga sekaligus melestarikan bumi adalah kita bersama.
"Di kediri ini kita harus menyatukan tekad untuk membersihkan sungai, saluran air dan lingkungan kita. Kalau ada sampah berserakan ayo kita ambil dan masukkan tempat sampah. Kalau sampah organik, tanam di tanah agar bisa menjadi kompos," ujarnya.
Foto: Dok/HI |
Dalam acara tersebut, Mas Abu juga menunjuk Gunung Klothok kepada para peserta yang hadir dalam penghijauan. "Lihat disana ada gunung klotok, tahun 2009 dulu warnanya coklat. Setiap tahun pasti ada kebakaran. Setelah kita tanam, sekarang kondisinya sudah hijau bahkan ada 7 saluran air yang muncul disana. Untuk itu ayo adik-adik, kita mulai menanam dari sekarang. Tidak harus selalu bibit pohon besar, mulai dari yang kecil seperti tanaman obat dan sayur-sayuran dahulu," lanjut kata Mas Abu.
Mas Abu juga meminta adik-adik sekolah agar menyampaikan kepada para guru dan kepala sekolah untuk tidak mempaving sekolahan. "Tanam rumput sebagai ganti paving, selain bisa menjadi resapan air juga bisa menyejukkan pandangan kita," ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, jenis pohon yang ditanam dalam penghijauan adalah kalpataru, beringin, ambar dan trembesi sejumlah 100 pohon. Usai melaksanakan penanaman pohon, para peserta penghijauan melanjutkan dengan clean up atau membersihkan sumber mata air di Cakarwesi Kota Kediri.
(Adv/Hms)