Home » , » SMP Negeri 1 Puncu Disinyalir Selewengkan Dana Bansos

SMP Negeri 1 Puncu Disinyalir Selewengkan Dana Bansos

Written By Hapraindonesia on 12/16/2014 | 21:37

Kediri, hapraindonesia.co - Siswa SMPN 1 Puncu yang seharusnya menerima bantuan bansos Rp 1,5 juta melalui rekening Bank BNI, harus gigit jari dan hanya menerima Rp 600 ribu dan Rp 100 ribu di rekening, pasalnya pihak sekolah berdalih dana tersebut dibagi diberikan kepada siswa lain yang tidak dapat alias Dipletrekan Rp 400 ribu persiswa.

Kasek SMPN 1 Puncu Fadeli sulit dikonfirmasi, beberapa kali ditemui di kontornya tidak bertemu. “Bapak (Kasek Fadeli) ke SMP Negeri 2 Puncu, Pak Fadeli juga menjadi Kasek di sana,” kata seorang staf SMPN1 Puncu. Ketika di SMPN 2, seorang guru mengaku kaseknya di SMPN 1 Puncu.

“Iya bagi waktu setengah hari di sini dan di sana (SMP N 2 Puncu),“ cerita seorang guru. Pihak SMPN 1 Puncu melalui wakil kaseknya Karmiati kepada portal Hapra Indonsia.co dan koran Hapra Indonesia menjelaskan bahwa pihak sekolahnya membantah telah menyunat dana bansos tersebut.

Menurut Karmiati, pihak sekolah memberi utuh Rp 1,5 juta kepada siswanya. “Itu sudah kita berikan semua berjumlah 300 siswa, dan karena kesepakatan dengan komite uang tersebut diberikan kepada siswa lain yang tidak dapat,” jelasnya. “Itu kita (SMPN 1 Puncu) sudah lepas dan pembagian itu kesepakatan antara komite dan walimurid, Itu semua sudah dimusyawarahkan oleh komite dan walimurid sekolah tidak ikut,” tegas Karmiati.

“Masalah ini sudah banyak yang tanya, dan kita sudah jelaskan di hadapan Pak Kepala Disdikpora, Bupati, LSM juga wartawan,” tuturnya. “Kita itu sudah rugi pikiran, tenaga dan finansial, melaksanakan program bansos ini,” kata Karmiati mengakhiri wawancara dengan HAPRA.

Menurut Wakil Kasek Karmiati, pihak SMPN 1 Puncu telah mengajukan bantuan untuk siswanya sebanyak 685 siswa, sedangkan siswa keseluruhan ada 700 siswa dan yang putus sekolah ada 9 murid. Kelas satu ada tujuh kelas, dan kelas dua ada satu kelas ples satu siswa, sedangkan kelas tiga tidak mendapat uang bansos.

Dari penelusuran HAPRA dari berbagai sumber siswa SMPN 1 Puncu mempunyai murid di wilayah puncu atau ring 1, serta wilayah kecamatan lain dampak Kelud, dan menurut sumber siswa SMPN 1 Puncu di luar itu tidak mendapat pleterekan uang bansos tersebut.

Selain itu menurut sumber secara sepihak antara pihak sekolah dan komite menyunat dana bansos tersebut, “tidak ada itu mu-syarawarah, tidak ada sosialisasi, siswa dipanggil dan dikasih duit yang sudah dipotong, rekening atas nama siswa,“ ungkap sumber.

Yang menjadi pertanyaan, dikemanakan uang bansos hasil pletrekan yang tidak diberikan kepada siswa siswa tersebut? Kepala Bidang SMP/SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Darmadi, dikonfirmasi mengatakan, akan menugaskan pengawas untuk terjun ke SMPN 1 Puncu. “Saya akan tugaskan dulu pengawas ke Puncu 1,” kata Darmadi melalui pesan singkatnya. (Cahyo

Keterangan Gambar : SMP N 1 Puncu
Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

 
Support : Hapra Indonesia
Copyright © 2011. Hapra Indonesia - All Rights Reserved