Home » » Tiga Hari Tak Pulang, Pemuda 17 Th Ditemukan Tewas Mengapung Dipinggir Sungai Brantas

Tiga Hari Tak Pulang, Pemuda 17 Th Ditemukan Tewas Mengapung Dipinggir Sungai Brantas

Written By Hapraindonesia on 11/06/2014 | 18:44

Kediri, hapraindonesia.co - Warga Dusun Banjardowo, Desa Mekikis, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, Kamis (6/11) pagi pukul 06.00 Wib, mendadak heboh. Pasalnya, di sungai kali brantas desa setempat telah ditemukan sesosok mayak laki-laki tewas mengapung di pinggir sungai. Karena Takut terjadi hal yang diinginkan warga lantas melapor ke pihak kepolisian.

Penemuan mayat pertama kali diketemukan oleh Samsuri, 45, warga desa setempat. Saat itu saksi sedang buang air besar di sungai. Alangkah terkejutnya saat samsuri menoleh ke kiri melihat sosok mayat mengapung dengan kondisi tubuh tertelungkup dipinggir sungai. Kaget dengan temuannya, saksi langsung melapor keperangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek Purwoasri.

Mendapat laporan tersebut petugas langsung menuju ke lokasi kejadian. Setiba di lokasi, petugas langsung berkoordinasi dengan jajaran dan langsung mengidentifikasi mayat tersebut. Setelah dilakukan identifikasi baru diketahui bahwa mayat tersebut bernama Heru, 17, warga Desa Kalianyar, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk. Pasalnya, dia (korban) sudah tiga hari tidak pulang ke rumah.

Sudarto, 49, ayah korban menuturkan di lokasi kejadian dia merasa shock mendapat kabar anaknya sudah ditemukan tewas dalam kondisi sudah dikerikiti ikan sungai. " Minggu (2/11) anak saya pulang dari RSUD umum Nganjuk. Anak saya mengalami depresi dan Selasa (4/11) siang pukul 12.00 Wib, keluar dari rumah, "tutur Sudarto.

Keluar dari rumah mengendari sepeda motor Suzuki Bravo dan sepeda motor ditemukan di atas pinggiran sungai Dusun Buwono, Desa Juwono, Kecamatan Kertosono, Selasa (3/11) pagi pukul 06.00 Wib. Dan saat ini sepeda motor tersebut diamankan di Polsek Kertosono.

Petugas identifikasi Polres Kediri saat melakukan indentikasi bersama dokter setempat, di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Luka yang ada dikepala korban akibat terbenturnya batu saat hanyut terbawa arus sungai.

"Kita sudah undang perangkat desa dari Desa Kalianyar dan juga perangkat desa dari Desa Mekikis. Kedua perangkat desa tersebut kami undang untuk mengetahui tubuh korban tidak ada tanda-tanda penganiayaan, "terang Kapolsek Purwoasri AKP Supriyanto.(Dt/B@m)

Keterangan Gambar : Petugas identifikasi Polsek Purwoasri saat melakukan identifikasi korban dilokasi kejadian, di pinggiran Sungai Brantas Kediri
Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

 
Support : Hapra Indonesia
Copyright © 2011. Hapra Indonesia - All Rights Reserved