Home » » Satpol PP, Polisi & TNI Berjaga, warga Eks Lokalisasi Semampir di Kediri merugi

Satpol PP, Polisi & TNI Berjaga, warga Eks Lokalisasi Semampir di Kediri merugi

Written By Hapraindonesia on 8/29/2014 | 19:00

KEDIRI, Hapra Indonesia.co - Penjagaan di eks Lokalisasi Semampir, Kota Kediri, Jawa Timur, oleh Satpol PP bersama TNI dan Polri menyebabkan kompleks pelacuran ini sepi pengunjung.

Warga meminta aparat yang berjaga ditarik karena dianggap menimbulkan rasa was-was bagi para pengumbar syahwat. Apalagi, aksi penjagaan lokalisasi tersebut juga berdampak pada ekonomi di lingkungan kompleks pelacuran.

Permintaan tersebut merupakan bentuk tindak lanjut dari aksi yang dilakukan sebelumnya di gedung DPRD Kota Kediri dan balai kota oleh ratusan warga RT 26 RW 5 Kelurahan Semampir, Kota Kediri. Ketua RT 26 RW 5, Sarji, menjelaskan sejak Pemkot Kediri menempatkan petugas jaga di eks lokalisasi sebanyak 50 personel gabungan setiap hari, jumlah pengunjung turun drastis.

"Warga yang selama ini mencari nafkah dengan membuka kios dan toko terkena dampak karena sepinya pengunjung," kata salah satu warga kepada sejumlah wartawan, Jumat (29/8).Munculnya sejumlah keluhan dari warga RW 5 ketatnya penjagaan di eks lokalisasi Semampir dan berdampak lumpuhnya perekonomian.

Pemkot Kediri mengaku akan mengevaluasi proses penjagaan ketat yang dilakukan petugas gaabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP.Untuk itu, pihaknya berharap, Pemkot tidak berlebihan dengan melakukan penjagaan ketat dan segera menarik pasukan sebelum menemukan titik temu alih fungsi.

Sementara itu, Kapolres Kediri Kota AKBP Budhi Herdi Susianto mengaku penjagaan di eks lokalisasi emampir merupakan hasil kesepakatan bersama Pemkot Kediri. Sehingga, selama tidak ada perintah dari Pemkot Kediri untuk menarik pasukan, pihaknya tidak akan menarik anggotanya dari eks lokalisasi.

Kapolres menambahkan, dalam setiap harinya Polre menempatkan 30 anggotanya untuk berjaga di eks lokalisasi semampir secara bergantian, bersama TNI dan Satpol PP.Seperti diketahui, sejak sebulan terakhir Pemkot Kediri bersama aparat gabungan dengan rincian 20 Satpol PP, 20 Polisi dan 10 TNI berjaga di eks lokalisasi itu.

Langkah tersebut untuk mencegah PSK dan mucikari kembali ke kompleks pelacuran setelah mereka pulang kampung saat Ramadan hingga lebaran. Rencananya Pemkot Kediri akan menghentikan total praktik prostitusi di sana paling lambat akhir tahun ini.Sebelumnya, wakil walikota Kediri Lilik Muhibbah mengaku sudh menyiapkan anggaran sebagai kompensasi dampak penutupan eks lokalisasi.

Lilik Muhibbah juga mengatakan, pihaknya tidak serta merta menarik pasukan penjagaan di eks lokalisasi Semampir, melainkan akan melakukan evaluasi terlebih dahulu Wawali mengaku paling cepat anggaran kompensasi senilai 750 ribu per kepala keluarga sudah bisa dicairkan paling cepat awal September.(Tim/B@)

Foto : Ilustrasi
Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

 
Support : Hapra Indonesia
Copyright © 2011. Hapra Indonesia - All Rights Reserved