|
“Tantangan sektor publik makin besar. Seorang pejabat struktural harus punya kemampuan manajerial dan dapat mengarahkan seluruh sumber daya pegawai. Diklatpim tidak saja menjadwalkan dan menghitung jam pembelajaran, tapi juga membangun alur pikir dan pemahaman. Ini agar peserta mampu menjalankan tugas, dan terus berinovasi baik bertugas atau menjalankan fungsi jabatannya,” pesan wabup kepada para 40 orang peserta diklatpim.
Wabup Pungkasiadi juga meminta agar Aparatur Sipil Negara (ASN), tidak menutup diri terhadap kritik masyarakat. Menurutnya hal tersebut, bisa diatasi dengan memberi respon cepat dan memberi informasi yang benar.
“ASN jangan menutup diri terhadap kritik masyarakat. Jangan alergi. Itu semua bisa diatasi, asal direspon dengan cepat dengan memberi informasi yang benar dalam melayani masyarakat. Maka pejabat struktural harus mampu menjabarkan kebijakan pimpinan, dan menangkap keinginan masyarakat sesuai tupoksi dan kapasitas masing-masing,” tambahnya.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinis Jawa Timur Sucipto, hadir dalam acara ini dan menekankan pada para peserta diklat, agar menjadi pemimpin yang transformatif, terus berinovasi bagi masyarakat, mewujudkan pemerintahan kelas dunia tahun 2024.
“Dengan adanya industri 4.0, ada tantangan perubahan inovasi yang sangat besar dan mau tidak mau harus dijalankan dengan basis IT. Disini kita bisa lihat pentingnya kolaborasi dan networking, yang sudah diajarkan di diklatpim ini. Tahun 2024 harus tercapai pemerintahan kelas dunia,” kata Sucipto.
Sucipto juga berpesan agar ASN yang sudah didiklat, untuk menghilangkan mindset ketidakmungkinan terhadap perubahan inovasi. ASN harus percaya dengan perubahan, mampu bekerja sama, dan melayani masyarakat.
Hadir mendampingi wabup dalam acara ini Sekdakab Herry Suwito, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Mojokerto Susantoso, serta OPD terkait.
(T@urus)