Foto: Dok/TaurusHI |
Jumat pagi (13/10) usai acara sidak Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) terintegrasi di wilayah Prajuritkulon, Kiai Ud bersama jajarannya langsung menuju Benteng Pancasila. Di pusat perekonomian Kota Mojokerto ini, Kiai Ud menemui pedagang sentra PKL Benteng Pancasila eks Alun-alun yang beberapa waktu lalu terkena musibah kebakaran.
Pagi itu Kiai Ud didampingi Plt Sekda Gentur, Kepala Bappeko Harlistyati, Kepala Disperindag Rubi Hartoyo dan jajarannya menemui pedagang yang sedang mengemasi sisa reruntuhan akibat kebakaran. Kiai Ud berbincang dengan pedagang dan melihat langsung lokasi kebakaran.
Lokasi yang sudah dibersihkan dengan kerjasama antara Pemkot Mojokerto dan para pedagang rencananya akan ditempati untuk berjualan kembali. “Sambil menunggu pembangunan relokasi sementara selesai. Kalau sudah, teman-teman pedagang harus pindah ke tempat relokasi, kemudian tahun 2018 (lokasi awal) ini akan kita bangun kembali,” tutur Kiai Ud.
Kiai Ud dan jajarannya telah merancang mekanisme dan administrasi untuk merelokasi 192 pedagang tersebut agar dapat berjualan kembali. Karena awalnya Pemkot akan merelokasi ke Kedungsari, namun para pedagang menginginkan relokasi ke sebelah rel kereta api yang sangat dekat dengan lokasi semula. “Ya kita ikutilah kemauan pedagang. Insya Allah akhir Oktober ini akan kita mulai pengurukan,” jelas Kiai Ud.
Relokasi lapak sementara akan dibangun seperti kios. Pemkot juga telah mendapatkan bantuan CSR dari Bank Danamon berupa tenda untuk lokasi relokasi. Sementara akses permodalan, Kiai Ud sudah berkoordinasi dengan BPRS Kota Mojokerto dan Baznas Kota Mojokerto untuk menyediakan pinjaman melalui program Pusyar.
Usai blusukan di Benteng Pancasila, Sekda Gentur melanjutkan blusukan mengajak Kepala OPD untuk menuju Tempat Penampungan Akhir (TPA) Randegan Kota Mojokerto. Area penampungan dan pengolahan sampah yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup itu telah berubah total dua tahun terakhir. Di tempat ini, Sekda Gentur memberikan apresiasi positif pada DLH Kota Mojokerto.
“Ketika masuk lokasi ini saya kira ini seperti tempat wisata. Ada taman yang hijau, dilengkapi perpustakaan dan kafe. Tapi ketika ada truk pengangkut sampah lewat, baru sadar kalau ternyata ini TPA,” ungkap Gentur. Mantan Staf Ahli Gubernur Jawa Timur Bidang Pembangunan inipun dengan gamblang menyampaikan gagasan dan masukannya kepada Kepala DLH Amin Wachid dan jajarannya usai berkeliling ke TPA Randegan.
(Taurus)