Home » , » Bupati Blitar Tak Hadir Dalam Ritual Tradisi Turun Temurun Siraman Gong Kyai Pradah

Bupati Blitar Tak Hadir Dalam Ritual Tradisi Turun Temurun Siraman Gong Kyai Pradah

Written By Hapraindonesia on 1/05/2015 | 08:30

Blitar, hapraindonesia.co - Dari tahun ke tahun tepatnya setiap penangalan Maulud yang notabene bertepatan dengan Peringatan Hari Keagamaan Maulud Nabi Muhammad SAW atau tanggal 12 Rabiul Awal dan l Syawal, masyarakat Kabupaten Blitar menggelar ritual siraman Gong Kyai Pradah di Pendopo Kecamatan Sutojayan.

Tahun ini ritual siraman Gong Kyai Pradah dilaksanakan pada Minggu pagi diawali sekira pukul 09.00 wib tanggal 4 Januari 2015. Jadwal molor dari agenda yang telah di tetapkan sebelumnya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Bupati Blitar H.Herry Noegroho.SE yang biasanya memimpin upacara siraman Gong Kyai Pradah, kali ini berhalangan hadir dan yang hadir Wakil Bupati Blitar dan beberapa unsur Forpimda serta para Kepala SKPD Pemerintah Kabupaten Blitar.

Infomasi yang diperoleh Hapra Indonesia, Herry Noegroho sakit dan harus menjalani rawat inap di rumah sakit Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar kerena jatuh saat gladi bersih persiapan malam tahun baru untuk acara pesta kembang api.

Kegiatan ritual siraman Gong Kyai Pradah yang telah mentradisi, merupakan hiburan tersendiri bagi warga setempat dan wisatawan warga Blitar dan sekitarnya, Jawa Timur Umumnya. Bahkan dari luar Jawa Timur dan beberapa turis asing menyempatkan diri melihat secara langsung ritual ini.

Menurut Wakil Bupati Blitar H,Riyanto, bahwa tradisi Siraman Gong Kyai Pradah yang dilaksanakan setiap tahun ini sebagai wujud nguri-nguri budaya bangsa. Juga bentuk melindungi cagar budaya untuk anak cucu serta menyejahterakan masyarakat.

Pelaksanaan Siraman Gong Kyai Pradah selain menghibur dan melestsrikan budaya, juga ajang ngalap berkah bagi warga, khususnya bagi warga setempat maupun pendatang untuk menggelar dagangan dilokasi tersebut.

Disekitar area berlangsungnya ritual Siraman Gong Kyai Pradah yang dihadiri puluhan ribu pengunjung, dipadati pedangan aneka makanan dan juga rupa-rupa cendera mata khas Blitar yang umumnya dibeli oleh warga dari luar Blitar.

Kegiatan Siraman Kyai Pradah adalah memandikan benda pusaka berupa sebuah gong dengan menggunakan air kembang setaman. Seperti tahun sebelumnya, untuk melengkapi kegiatan ini ditampilkan pula beberapa tarian khas Jawa diantaranya gambyong. Selain itu, kenduri yang selanjutnya diperebutkan oleh masyrakat.

Ketika Siraman Gong Kyai Pradah berlangsung diatas menara, ribuan warga yang menadati bagian sekeliling bawah menara, berebut air yang digunakan men’jamas’ atau menyiram Gong Kyai Pradah.

Air bekas Siraman Gong Kyai Pradah menjadi rebutan warga, termasuk sisa sisa bedak yang dioleskan di Gong Kyai Pradah karena diyakini bertuah. Air tersebut saat dilokasi digunakan membasuh wajah dan tak sedikit warga yang memperoleh air dibawa pulang kerumah.(Tim

Keterangan Gambar : Gong Kyai Pradah
Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

 
Support : Hapra Indonesia
Copyright © 2011. Hapra Indonesia - All Rights Reserved