Home » » Pameran Pangan Nusa dan Produk Dalam Negeri Tingkat Regional 2014 di Malang

Pameran Pangan Nusa dan Produk Dalam Negeri Tingkat Regional 2014 di Malang

Written By Hapraindonesia on 6/22/2014 | 14:10

MALANG, Hapra Indonesia.co - Kementerian Perdagangan kembali menggelar Pameran Pangan Nusa dan Produk Dalam Negeri Tingkat Regional (PPN dan PPDNR) tahun 2014 di Kabupaten Malang Jawa Timur yang berlangsung pada 19 sampai 22 Juni 2014. Kabupaten Malang menjadi tempat pelaksanaan yang ketiga atau yang terakhir kalinya di tahun 2014 untuk PPN dan PPDNR.

Sama seperti dua pameran yang telah dilaksanakan sebelumnya, yaitu di Lampung dan Purwokerto pameran di Malang dilakukan untuk mempromosikan produk Usaha Kecil Menengah (UKM), pangan nusantara sekaligus memperkenalkan potensi kuliner unggulan dalam negeri serta meningkatkan penggunaan produk potensial dalam negeri yang berkualitas dan berdaya saing.

“Potensi pangan lokal dan khas Malang memiliki daya tarik tersendiri bagi provinsi peserta pameran dan juga bagi para pengunjung di sekitar lokasi pameran. Melalui pameran ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah, memaksimalkanpotensi pasar dalam negeri, menumbuhkan semangat, kewirausahaan dengan munculnya wirausaha baru yang kompeten serta menciptakan lapangan kerja baru,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam acara pembukaan PPN dan PPDNR di Lapangan Kanjuruhan.

Pameran ini juga menghadirkan stand yang berisikan aneka pangan khas Jawa Timur, khususnya Malang seperti kopi dan buah lainnya serta produk-produk dalam kreasi anak negeri yang sudah di pasarkan baik secara lokal hingga mancanegara dengan merk seperti sepatu boot dan radio kayu Magno, gitar listrik Rick Hanes.

“Kopi Malang telah menjadi identitas daerah yang patut kita lestarikan dan promosikan tidak hanya skala nasional bahkan internasional. Dengan PPN dan PPDNR di Malang diharapkan dapat terjadi pertukaran produk dan informasi antar UKM, peserta pameran dalam memperluas jaringan pemasaran di dalam negeri,” tegas Mendag.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen PDN Sri Agustina menjelaskan bahwa peserta UKM yang berpartisipasi dalam pameran ini berjumlah sekitar 100 UKM yang terdiri dari 50 UKM peserta PPN dan 50 UKM peserta PPDNR. Selain itu sebanyak 12 provinsi ikut berpartisipasi dalam kepesertaan yaitu Sumatra Utara, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Bengkulu, Maluku, Maluku Utara, Papua, Banten, Sulawesi Tenggara, Lampung, Jawa Barat serta peserta UKM tuan rumah dari Kabupaten Malang dan Propinsi Jawa Timur.

“Pameran Pangan Nusa diisi oleh 50 stand yang terdiri dari 25 stand untuk 12 propinsi dan 25 stand untuk tuan rumah yaitu Kabupaten Banyumas dan sekitarnya ,begitu juga Pameran Produk Dalam Negeri Regional diisi 50 stand yang terdiri dari 25 stand untuk 12 propinsi peserta dan 25 stand untuk tuan rumah yaitu Kabupaten Malang dan Jawa Timur,” kata Dirjen PDN Sri Agustina.

Sebagai kegiatan pendukung kedua kegiatan tersebut diadakan juga lomba masak makanan, minuman khas daerah dengan tujuan mengembangkan potensi daerah khususnya keanekaragaman cita rasa nusantara serta mendorong pengembanggan produk kuliner nasional.

Lomba ini diikuti oleh perwakilan daerah peserta pameransebanyak 23 tim, lokasi kegiatan di Pendopo Kepanjen. Pada kesempatan yang sama sebelum membuka PPN dan PPDNR Mendag juga berkunjung ke Pabrik Gula Kebonagung guna menyaksikan lelang gula petani, lelang gula ini diiikuti oleh Pabrik Gula Kebonagung, tiga pabrik gula di bawah PT RMI dan empat pabrik gula di bawah PTPN X.

Selain itu Mendag juga mengunjungi pasar murah di lapangan Penarukan, lokasi ini dipilih karena merupakan daerah strategis yang dekat dengan pemukiman masyarakat menengah ke bawah. Barang kebutuhan pokok dijual dalam pasar murah tersebut antara lain beras, minyak goreng, tepung terigu, gula, paket sembako, serta produk usaha kecil dan menengah (UKM).

Beras akan di sediakan oleh Deperindag dengan kuantitas sebesar 2 ton, adapun jenis beras yang dijual adalah IR 64 sebanyak 1 ton dengan harga Rp 6.500 per kilo dan kualitas premium sebanyak 1 ton dengan harga Rp 7.500.

Minyak goreng akan disediakanoleh Deperindag sebanyak 2 ton dan dijual dengan harga Rp 10.500 per liter. Tepung terigu disediakan oleh Bogasari dengan kuantitas sebesar 1 ton dan dijual dengan harga sebesar Rp 7.250 per kilogram. Gula disediakan oleh PT Kebonagung dengankuantitas 2 ton dijual dengan harga Rp 8.000 per kilo. Sembako disediakan oleh Alfamart dan Indomart masing-masing sebesar 300 paket dengan harga di bawah pasar.

“Pasar murah di harapkan menjadi pasar penyeimbang dan di jadikan referensi untuk barang kebutuhan pokok yang cenderung naik menjelang puasa dan lebaran,Pasar murah juga dapat membantu masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari,” kata Mendag.

Mekanisme penjualan barang pada pasar murah adalah secara tunai dan dilakukan pembatasan dalam pembelian, mekanisme pembatasan pembelian dan diatur oleh Deperindag Provinsi Jawa Timur yang bekerjasama dengan Deperindag Kabupaten Malang. (Ongsai)
Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

 
Support : Hapra Indonesia
Copyright © 2011. Hapra Indonesia - All Rights Reserved