Home » » Korban Upaya Pembunuhan Enggan Buka ‘Kartu’ Jatidiri Pelaku

Korban Upaya Pembunuhan Enggan Buka ‘Kartu’ Jatidiri Pelaku

Written By Hapraindonesia on 12/30/2013 | 22:03

Sidoarjo, HAPRA Indonesia.co - DK (14) siswi SMP swasta di Kali Porong Sidoarjo nyaris tewas dalam kondisi hamil sekitar 7 bulan.

Saat diketemukan oleh warga kondisi DK sangat mengenaskan dan hanya mengenakan baju tank top dan celana dalam.

Ketika diketemukan DK berada disungai Kali Porong sekitar 2-3 km sebelum sampai ke laut. Dugaan sementara korban sengaja dibuang untuk menghilangkan jejak sang pelaku dan disetubuhi sebelum di hanyutkan ke sungai.

Sementara itu disinyalir perbuatan yang dilakukan pelaku yang kini masih dalam penyelidikan polisi, dan pelaku tidak mau mengambil risiko atas benih yang dikandung oleh DK maka terjadilah pembunuhan tersebut.

Melihat dari kondisi yang ada korban di “eksekusi” tidak jauh dari lokasi kali porong, karena tidak mungkin korban dalam kondisi terluka dan memakai celana dalam serta kaos oblong tidak mungkin dibonceng motor.

Apalagi kondisinya waktu itu Minggu (29/12/2013) siang hari sehingga mudah diketahui oleh orang. Korban sendiri saat berangkat dari rumah naik motor jenis matic sendirian, sekitar pukul 07.30 WIB.

Melihat rentang waktu penemuan korban sekitar pukul 12.00 WIB, korban ketemu pelaku sekitar pukul 09.00 WIB antara pukul 09.00 WIB – 10.00 WIB korban korban diduga digauli hingga akhirnya pelaku membuangnya ke kali porong.

Sedangkan Penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dari Polres Sidoarjo dalam menangani kasus yang menimpa DK tersebut, masih kesulitan menguak jati diri orang yang diduga menyetubuhi, menganiaya dan membuang DK.

Berbagai cara yang dilakukan penyidik baik itu pendekatan hingga menginap di suatu tempat untuk menguak pelakunya masih belum berhasil. Korban sepertinya menutup diri dan tidak mau menyebutkan siapa pelakunya.

DK adalah korban sekaligus saksi kunci dalam peristiwa yang nyaris merenggut nyawa korban karena kepala dan lehernya terluka dan dibuang ke kali porong untuk menghilangkan jejak masih saja ditutupi.

Awalnya penyidik lega setelah DK menyebut seseorang yang mengajaknya keluar berinisial RK. Setelah penyidik menanyakan dimana alamat dan lelaki RK itu dipertemukan. Korban menangis dan kemudian terdiam lagi. Jadi kami sempat kesulitan untuk melacak siapa orang yang diduga menyetubuhi, menganiaya dan membuang korban,” Tutur Kasat Reskrim Polres Sidoarjo AKP Rony Setyadi, Minggu (19/1/2014) kepada wartawan.

Lebihlanjut Rony menjelaskan perkara ini cukup mudah penanganannya jika saja korban mau berterus terang kepada penyidik. pasalnya korban adalah saksi kunci dan langsung mengalami peristiwa yang dialami. “Jika korban mau berterus terang, penanganan langsung cepat selesai. Tapi ya itu tadi korban masih menutup siapa orang yang melakukannya itu,” tandasnya. Pemeriksaan terhadap korban sudah dilakukan lebih dari dua kali tapi hasilnya, korban tetap menutup jati diri pelaku. Korban bisanya hanya menangis dan tidak mau mengaku lagi.

Beberapa waktu yang lalu penyidik juga pernah menemukan korban dengan teman SMP nya yang saat itu diakui keluar bareng. Setelah dipertemukan ternyata temannya tadi menolak jika keluar bersama korban.

Apakah yang melakukan penganiayaan dan membuang korban ke kali porong itu orang dekat? Kasat Reskrim ini masih belum berani menyimpulkan karena belum ada bukti yang menguatkan adanya keterlibatan orang dekat. Selain itu, tidak ada saksi lain yang mengetahui peristiwa ini.

“Saya yakin kejahatan tidak ada yang sempurna. Pasti ada celah untuk membuka peristiwa yang masih ditutup oleh korban,” ungkap AKP Rony Setyadi.(And)
Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

 
Support : Hapra Indonesia
Copyright © 2011. Hapra Indonesia - All Rights Reserved