Home » , , » Silaturahmi Bersama Asosiasi Kepala Desa (AKD) Tahun 2020

Silaturahmi Bersama Asosiasi Kepala Desa (AKD) Tahun 2020

Written By Hapraindonesia on 1/31/2020 | 17:00


Mojokerto,Hapraindonesia.co- Status Desa Tertinggal kini sudah tak lagi ada di Kabupaten Mojokerto. Hal tersebut menjadi salah satu motivasi Pemerintah Daerah untuk terus mendorong seluruh desa di 18 kecamatan se-Kabupaten Mojokerto agar lebih tepat dalam menyusun program-program prioritas pembangunan. Hal ini dibahas pada pertemuan Asosiasi Kepala Desa (AKD) antara lain di Kecamatan Puri dan Kecamatan Mojoanyar, Jumat (31/1).

Sama seperti beberapa pertemuan AKD sebelumnya, hal-hal strategis yang dibahas banyak terkait tentang BK Desa, tata kelola pemerintahan yang efektif, hingga progress pembangunan jangka panjang di Kabupaten Mojokerto.

“Kita sudah nggak punya status Desa Tertinggal. Artinya apa? Perencanaan dan realisasi pembangunan berjalan dengan baik, apalagi jika sudah berjalan 60 persen. Kebutuhan di desa apa saja, harus sudah dirangkum. Kita cari cara realisasinya untuk perencanaan 2021. Apalagi sudah disupport dengan program BK Desa yang sudah dianggarkan kurang lebih total Rp 60 miliar. Sekarang ini desa-desa juga dituntut jangan kering inovasi,” kata bupati yang akrab disapa Abah Ipung ini.

Camat Puri Nalurita Priswiandini pada pertemuan ini, juga menekankan agar para kepala desa di Kecamatan Puri bisa memaksimalkan potensi desa masing-masing. “Alhamdulillah, untuk Kecamatan Puri mendapat BK Desa Rp 1,5 miliar yang diberikan ke 9 desa. Dari situ nanti, potensi yang ada bisa digali dan dimasimalkan,” kata Nalurita yang disambung beberapa usulan pembangunan oleh para kades. Diantaranya perbaikan pilar jembatan arah Mlaten ke Puri, juga pelebaran jalan poros Desa Tambakagung.

Selanjutnya pada dialog pertemuan AKD di Desa Kepuhanyar Kecamatan Mojoanyar, usulan yang disampaikan yakni tentang pengajuan kenaikan gaji para perangkat desa sesuai UMR, pembangunan infrastruktur jalan poros dan pendukungnya, juga fasilitasi pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Seperti rencana pembangunan pujasera, pasar dan potensi wisata Waduk Kalimati. Semua usulan tersebut juga dibahas Abah Ipung bersama seluruh Kepala OPD terkait yang mendampingi.

“Pembangunan terdepan di Kabupaten Mojokerto memang kita sasar mulai dari desa. Kita akan dorong terus, tinggal lihat kemampuan daerahnya seperti apa. Tidak mungkin saya lepas. Jadi saya minta nanti di APBDesa terpenuhi semua indikator perencanaan pembangunan,” kata Pung didampingi Camat Mojoanyar Amsar Azhari Siregar.

Untuk pertemuan AKD Kecamatan Kemlagi hari Rabu malam (29/1) dan AKD Kecamatan Bangsal pada Kamis (30/1) siang, Bupati Pungkasiadi berpesan kepada seluruh kepala desa untuk selalu menjaga keamanan lingkungan dan menjaga pertumbuhan ekonomi naik 5,8%.

“Di beberapa pertemuan AKD sebelumnya, sering saya sampaikan kalau bengkok atau tanah kas desa (TKD) bisa dimanfaatkan untuk hal-hal produktif. Misalnya dibuat destinasi wisata, rest area, juga pujasera. Manfaatnya nanti akan kembali ke desa juga. Itu juga bisa mendongkrak pembangunan ekonomi,” tandas Bupati Pungkasiadi.(T@urus)

Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

 
Support : Hapra Indonesia
Copyright © 2011. Hapra Indonesia - All Rights Reserved