Home » » Diduga DPO Teroris Poso Ditembak Mati di Kepung

Diduga DPO Teroris Poso Ditembak Mati di Kepung

Written By Hapraindonesia on 1/16/2015 | 15:48

Kediri, hapraindonesia.co - Tim Densus 88 Mabes Polri, Jumat, (16/1), sekitar pukul 9.15 WIB, berhasil menggerebek seorang teroris jaringan Santoso, atas nama Roni, alias Totok, alias Joko, alias Fuad, di Dusun Nglarangan, RT 12 RW 04, Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri.

Roni merupakan jaringan Santoso (DPO Teroris Poso), dan Joko merupakan pelaku penembakan terhadap Kapolres Bima Nusa Tenggara Timur serta Kanit Reskrim Polsek Bima NTT.

Dalam penggerebekan tersebut, terjadi baku tembak antara tim Densus 88, karena akan melakukan perlawanan, akhirnya yang bersangkutan tewas ditembak di tempat.

Kemudian jenazah dibawa ke Rumah Sakit Polri Bhayangkara Kota Kediri. Hingga berita ini naik cetak, tim Densus 88 masih terus mencari barang bukti yang diperkirakan masih tersimpan di rumah yang ditempati terduga teroris tersebut.

Dari informasi yang dihimpun Hapra, dari situ terduga teroris Roni mempunyai istri seorang warga Poso yang dibawa ke Dusun Nglarangan dan belum jelas sudah berapa lama tinggal di situ.

Kabarnya, Roni meru-pakan residivis yang pada tahun 2006 pernah dihukum selama tujuh tahun di LP Porong, atas kasus pembunuhan terhadap seorang warga Kediri. Dia bebas pada tahun 2010.

Pada saat menjalani hukuman di LP Porong inilah, Roni mengenal dengan salah seorang teroris yang namanya masih disembunyikan oleh pihak kepolisian.

Seusai keluar dari LP ini, Roni kemudian masuk ke Pesantren Umar Bin Khotob di Bima, Pimpinan Abrori.

Sementara, Abrori sendiri hingga saat ini masih menjalani hukuman di LP Nusakambangan atas vonis 15 tahun penjara, setelah ada ledakan pada tahun 2011 di pesantrennya.

Setelah satu tahun di pesantren, kemudian Roni berangkat ke Poso untuk mengikuti pelatihan militer jaringan teroris MIT, pimpinan Santoso.

Roni diduga juga merupakan eksekutor penembakan Brigadir M Yamin, anggota Polsek Ambalawi, Bima.

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Anas Yusuf, seusai Sholat Jum’at, membenarkan adanya penembakan terduga teroris di Kediri ini. “Penggerebekan terhadap Roni tersebut, merupakan hasil dari pengintaian selama satu bulan oleh Densus 88 yang dibantu Subdit Jatanras Direktorat Reskrimum Polda Jatim,” ungkapnya. (Galuh/B@m

Keterangan Gambar : Depan Ruangan Instalasi Forensik RS Bhayangkara Kediri, yang dijaga ketat oleh polisi dan diberi garis police line untuk menyeterilkan tempa.
Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

 
Support : Hapra Indonesia
Copyright © 2011. Hapra Indonesia - All Rights Reserved