Home » , » Panitia Penyelenggara Acara 1 Suro Menang Tuding Pemkab Kediri Tak Bertanggung Jawab

Panitia Penyelenggara Acara 1 Suro Menang Tuding Pemkab Kediri Tak Bertanggung Jawab

Written By Hapraindonesia on 10/25/2014 | 01:55

Kediri, hapraindonesia.co - hapraindonesia.co – Panitia penyelenggara Acara 1 Suro di Petilasan Prabu Sri Aji Joyoboyo Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, menuding pemkab Kediri tidak bertanggungjawab untuk pelestarian budaya daerah.

Pasalnya, tidak sepeserpun anggaran pemkab digulirkan untuk kegiatan tahunan, padahal, Pemkab Kediri sejak lama menarik penghasilan dari retribusi masuk ke kawasan wisata tersebut.

Ketua panitai penyelenggara ritual 1 Suro Situs
Sri Aji Joyoboyo, Gatot Subroto, 65, menuturkan, pihak Pemkab Kediri khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tidak memberi sumbangan dalam bentuk nominal uang. “Acara tahun kemarin, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyumbang uang sebesar Rp 15 Juta Rupiah, tetapi untuk acara tahun ini hanya menyumbang 11 penari untuk menari tarian Bendoyo Suro, “ ungkapnya.

Demi suksesnya acara tersebut, panitia penyelenggara terpaksa harus mencari dana dari sponsor. Saat ditanya nominal biaya yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan kegiatan tersebut, Gatot enggan menyebutkan nominalnya. “Ya banyak mengeluarkan dana. Karena acara ritual ini yang ada di Indonesia hanya di Desa Menang saja, “ tuturnya.

Dalam upacara ritual 1 Suro di Petilasan Prabu Sri Aji Joyoboyo dan Sendang Tirto Kamandanu merupakan budaya daerah yang perlu di lestarikan. Sebab menurut Gatot, Prabu Sri Aji Joyoboyo yang sudah di kenal dengan Jongko Joyoboyonya dari plosok Nusantara sampai Mancanegara.

Untuk itu, budaya adat ritual upacara 1 Suro patut dilestarikan. “Tentang tata krama di Jawa sangat disegani dari segala penjuru, “jelasnya. Namun, dalam ritual upacara 1 Suro kali ini, pihak Pemkab tidak memberi sumbangan dalam bentuk nominal uang.

Padahal, menurut Gatot retribusi para wisatawan yang masuk ke kawasan wisata hasilnya disetorkan ke Pemkab. “Harusnya Pemkab ikut bertanggung jawab dalam acara pelestarian adat dan budaya. Saya berharap Pemkab di tahun depan memperhatikan acara seperti ini, “ harapnya.

Gatot menuturkan, bukan hanya kegiatan 1 Suro saja yang tidak pernah diperhatikan oleh Pemkab Kediri. Namun fasilitas jalan dan penerangan serta keamanan di kawasan wisata ini juga tidak pernah mendapat perhatian serius. “Jalan menuju ke Sendang Tirto Kamandanu banyak yang rusak, Harusnya jalannya di perbaiki, “ keluhnya.

Sementara itu, Kabag Humas Pemkab Kediri M. Haris Setiawan mengaku belum mengetahui secara pasti kerjasama antara pihak panitia dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

“Kita belum koordinasi dan saya masih belum tahu. Harusnya fasilitas itu ada. Kan di Desa Menang saat upacara banyak tamu yang datang, “ jelasnnya.

Masih kata Kabag Humas Pemkab Kediri, upacara ritual 1 Suro di Desa Menang, sebelum dibantu oleh Pemkab Kediri, para panitia penyelenggara 1 Suro sudah mendapatkan bantuan dari Paguyuban Pelestari seni dan Budaya Honodento, Yogyakarta.

“Setahu saya sejak dulu acara tersebut dibantu dari Yogyakarta. Ya dari Pemkab juga ikut membantu memberi fasilitas. Karena budaya itu perlu dilestarikan, “pungkasnya.(Dt/B@m)

Keterangan Gambar : Gatot Subroto dan Acara ritual 1 Suro di Petilasan Sri Aji Joyoboyo
Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

 
Support : Hapra Indonesia
Copyright © 2011. Hapra Indonesia - All Rights Reserved