Home » » Bupati Kediri Di Desak Ribuan Pendemo Warga Kaliboto Untuk Menonaktifkan Kades Kaliboto Woko

Bupati Kediri Di Desak Ribuan Pendemo Warga Kaliboto Untuk Menonaktifkan Kades Kaliboto Woko

Written By Hapraindonesia on 5/12/2014 | 15:30

Pendemo Warga Kaliboto
Kediri, Hapra Indonesia.co – Unjuk rasa besar besaran yang di lakukan oleh Ribuan Warga Desa Kaliboto Kecamatan Tarokan yang berdemo di Kantor Bupati Kediri, untuk menuntut Kepala Desa Woko turun dari jabatan Kepala Desa ,Senin (12/05), tetapi demo tersebut tidak mendapatkan hasil yang memuaskan, dikarenakan tidak satupun perwakilan Bupati menemui para pendemo, bahkan ketua BMPD Satirin pun tidak nampak batang hidung nya.

Ribuan warga Kaliboto datang ke kantor Pemkab Kediri dengan mengunakan truk, minibus dan kendaraan bermotor, sekitar pukul 08:00, setelah itu perwakilan warga langsung menggelar aksi Orasi, yang di dalam orasi para warga meneriakkan agar Kades Woko di Turunkan dari jabatannya sebagai Kepala desa Kaliboto. Pendemo yang berasal dari semua kalangan mulai pemuda, ibu-ibu yang membawa anak-anaknya terus membaur meneriakan untuk menuntut dan memohon Bupati Kediri segera memberikan keputusan penon aktifan Kades Kaliboto Woko dengan segera.

Namun sayangnya saat massa terus berorasi dan Pemkab Kediri meminta belasan perwakilannya masuk keruang Grahadi tidak secara langsung ditemui Bupati ataupun Wakil Bupati apalagi Ketua BPMPD Satirin yang menjanjikan hari ini merupakan audensi yang dijanjikan Ketua BPMPD maupun Inspektorat.

Sedangkan di lain tempat Perwakilan warga Kaliboto melakukan mediasi diruang Grahadi Pemkab Kediri masih berlangsung dan ditemui sejumlah perwakilan dari Inspektorat, Anggota DPRD dari Komisi A Kuswanto, Camat Banyakan Herman, Kabag hukum,Asisten I, serta perwakilan Kepolisian Polres Kediri Kota Kabupaten serta Koramil dilingkungan wilayah Kabupaten Kediri.

Tetapi dalam medisi tersebut tidak mendapatkan hasil, menunggu tanggal 21 mei mendatang, di dalam mediasi itu terungkap kasus baru yang di lakukan Kades Woko, selain kasus asusila yang menyebabkan masyarakat Kaliboto berdemo ternyata Kades Woko juga melakukan Pungli Pernikahan di wilayah kepemimpinan nya.

Jika tuntutan warga Kaliboto pada tanggal tanggal 21 mei tersebut tidak di penuhi, maka warga akan mengancam turun berdemo dengan masa yang lebih besar lagi. Setelah mediasi, warga kaliboto tidak langsung pulang, mereka masih tetap berorasi mengancam jika nanti pada tanggal yang di janjikan tuntutan warga tidak di kabulkan, para pendemo mengancam Bupati bertanggung jawab jika ada pertumpahan darah di desa Kaliboto.

Selain itu warga juga membacakan empat poin surat pernyatan yang di buat oleh ketua BPMD Satirin, Kepada masyarakat Kaliboto, poin pertama Satirin meminta maaf kepada warga kaliboto khususnya KH Halim yang telah menistakan agama, poin kedua, Satirin berjanji dalam waktu 30 hari kades sudah akan di copot dari jabatannya, poin ketiga Satirin berjanji akan terus berpihak kepada warga kaliboto, ke empat satirin jika permasalahan tidak selesai siap di tuntut secara hukum.(LUH/B@)
Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

 
Support : Hapra Indonesia
Copyright © 2011. Hapra Indonesia - All Rights Reserved