Seperti halnya pada sore ini pukul 15.00 Wib (22/6) ini
telah di gelar Seni Tarian Kolosal seribu barong atau yang biasa kita kenal di
kesenian tradisionil jaranan yaitu barongan,acara tersebut juga bentuk
apresiasi terhadap kesenian daerah yang di gelar oleh Pemerintah Kabupaten
Kediri, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan di dukung pula oleh
Paguyuban Kesenian Jaranan Kabupaten Kediri PASJAR.
Tarian Kolosal Seribu Barongan ini di gelar untuk penutupan acara Pekan Budaya Kabupaten Kediri 2013, masyarakat pun kelihatan antusias dengan acara yang di gelar oleh Pemkab Kediri, berbondong-bondong memadati area depan terminal Simpang Lima Gumul.
Tarian Kolosal Seribu Barongan ini di gelar untuk penutupan acara Pekan Budaya Kabupaten Kediri 2013, masyarakat pun kelihatan antusias dengan acara yang di gelar oleh Pemkab Kediri, berbondong-bondong memadati area depan terminal Simpang Lima Gumul.
Djoko Suwono, S.Sos.MAP selaku kepala dinas kebudayaan dan pariwisata ketika di temui HAPRA Indonesia.co, “bahwa acara ini sengaja mengusung kesenian tari barong, untuk mengeluri budaya asli kediri, dan lewat budaya pastinya akan menjadikan pemerintah terbantu akan perkembangan dalam berbagai segi” ucap joko.
Lebih lanjut joko berharap dengan budaya juga bisa mengangkat wisata-waisata khususnya yang berada di kabupaten kediri, sedangkan Bopo Hary Pratondo selaku wakil ketua pasjar mengatakan seni tari barongan salah satu filosofinya menyimbulkan kebaikan dan keburukan sifat seseorang, dan tarian tersebut juga salah satu kesenian khas kediri, dan bersykur melalui pasjar bisa membuat rukun dan saling membantu antara grup-grup jaranan khususnya di wilayah kabupaten kediri, untuk menjadikan kesenian tradisionil bisa berkembang supaya anak turun kita mengenal kesenian daerah yang di miliki.
ketika Hapra bertanya pada salah satu penonton yang berada
di sekitaran terminal gumul, paimen 26th
warga desa ketami, kecamatan pesantren, kota kediri mengatakan “ Apik
mas, kok bisa kompak ya tariaannya, kita kan biasa melihatnya barongan ini,
kalau jaranan main itupun bisa di lihat waktu malam hari, karena biasanya
keluarnya barongan ini memang untuk penutupan” lontar paimen kepada hapra.
(Galuh)