Foto: Taurus/HI |
Peresmian tersebut juga dalam rangka Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional 2017. AKBP Suharsi, Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Mojokerto mengatakan bahwa hari anti narkoba ini diperingati sebagai wujud keprihatinan atas maraknya penyalahgunaan narkoba.
“Hingga tahun 2017 ini kami sudah banyak melakukan rehabilitasi. Rahabilitasi ini adalah sebuah rahasia dan punya kode etik. Kami menghimbau kepada semua stakeholder apabila ada anggota maupun masyarakat yang terindikasi menyalahgunakan narkoba jangan segan untuk dibawa ke BNN,” serunya.
Diresmikannya taman anti narkoba ini adalah bentuk kepedulian Pemerintah Kota Mojokerto. “Ini merupakan bentuk sinergi yang luar biasa antara BNN dan Pemerintah Kota Mojokerto. Karena di Kota Mojokerto sedang tren dengan tamannya, maka kita sinergikan hal ini,” urai Suharsi.
Foto: Taurus/HI |
Tingginya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Indonesia merupakan satu ancaman besar bagi bangsa Indonesia. Ini merupakan proxy war yaitu perang yang tanpa bentuk. Mereka ingin mengasai Indonesia tanpa harus dengan senjata, tapi dengan merusak mental dan SDM bangsa ini,” jelas Mas’ud Yunus.
Wali Kota menuturkan bahwa kita semua hendaknya menutup rapat-rapat peredaran narkoba, terlebih tugas dari BNN Kota Mojokerto ini sangat berat. “Karena saya telah mencanangkan tahun 2019 Kota Mojokerto ini harus menjadi Kota yang bersih dari narkoba. Ini tentunya tanggung jawab kita semua, terutama orang tua untuk menyelamatkan generasi penerus kita,” tegasnya.
Usai acara seremonial, Wali Kota Mas’ud Yunus bersama dengan segenap Forkopimda Mojokerto dan Kepala BNN Kota Mojokerto memotong pita dan melepaskan balon ke udara tanda diresmikannya Taman Anti Narkoba Kota Mojokerto.
(Rus)