(Foto: Istimewa) |
Aksi nyata yang wajib dilakukan adalah, dengan menjaga kesehatan dan menerapakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Salah satunya dengan rajin cuci tangan dengan sabun, dan membilasnya dengan air bersih selama kurang lebih 20 detik dengan air bersih.
Tips ini disampaikan Bupati Mojokerto Pungkasiadi, pada acara “Jatim Sehat”, Minggu (8/3) pagi di Alun-Alun Kota Mojokerto. Acara turut dihadiri Walikota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita, Wakil Walikota Mojokerto Achmad Rizal Zakaria, Kapolres Mojokerto AKBP Feby Dapot Parlindungan Hutagalung, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Bogiek Sugiyarto, serta unsur Forkopimda lainnya.
“Saat ini dunia sedang berhadapan dengan Coronavirus. Di Kabupaten Mojokerto sendiri, Alhamdulillah tidak ada (kasus Corona). Sempat ada kabar pasien yang diisolasi di RSUD Prof. dr. Soekandar, tapi hasilnya negatif. Yang bisa kita lakukan saat ini adalah, menerapkan PHBS salah satunya dengan rajin cuci tangan,” imbau bupati yang hadir bersama Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi.
Selain membudayakan kebiasaan rajin cuci tangan, bupati juga mengimbau masyarakat untuk menghindari memegang mulut, hidung dan wajah, memperhatikan etika bersin dan batuk (selalu ditutup), memakai masker apabila flu dan batuk, menghindari kontak dengan hewan (hidung/mata), mengindari konsumsi produk mentah atau setengah matang, rajin olahraga serta cukup istirahat.
Sebagai bagian dari upaya kesiapsiagaan menghadapi Coronavirus, Bupati Pungkasiadi turut menekankan pentingnya strategi komunikasi resiko dan pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari tanggap darurat.
Hal tersebut menurutnya dapat mencegah infodemic (penyebaran informasi salah atau hoax). Sehingga, masyarakat dapat menerima informasi yang tepat dengan mengikuti arahan resmi Pemerintah.
Disamping itu, Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga telah berkoordinasi dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam memerangi virus yang termasuk dalam kluster pneumonia tersebut.
Diantaranya menyiapkan 9 rumah sakit rujukan yang ditunjuk Kemenkes, 44 rumah sakit rujukan yang ditunjuk Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, menyiapkan SDM berkompeten (spesialis paru, spesialis anak dan radiologi), menyediakan ruang isolasi serta 28 ambulance terstandart dan, bekerjasama dengan Balai Labkesda Kesehatan Surabaya.
Kasus Corona sendiri bermula dari informasi Badan Kesehatan Dunia atau WHO pada 31 Desember 2019 lalu. Corona dilaporkan pertama kali muncul di Kota Wuhan, Tiongkok. Korban jiwa terus berjatuhan, hingga menyebabkan Wuhan terpaksa diisolasi.
Coronavirus lalu menjalar dengan cepat ke beberapa negara Asia, dan benua lainnya. Situasi ini bahkan memicu kegaduhan di seluruh negara-negara dunia sampai akhir-akhir ini.
(T@urus)