Surabaya, hapraindonesia.co - Peringatan Hari Guru ke-68 yang jatuh pada 25 November 2014 yang lalu ternyata tidak diimbangi oleh moral dan etika guru.
Pasalnya masih banyak guru di Indonesia khususnya Jawa Timur yang melanggar moral dan etika dengan melakukan kekerasan pada anak didiknya.
Seperti beberapa kasus terakhir di kota Surabaya, terdapat empat guru di sekolah berbeda melakukan pelecehan seksual kepada anak didiknya bahkan hingga anak didiknya hamil.
Dari data hotline pendidikan Jawa Timur, selama tahun 2014 hingga November tercatat 25 guru yang melakukan kekerasan pada anak didiknya.
“Ditengah upaya meningkatkan kesejahteraan guru ternyata terbalik dengan perilaku guru.
Banyak guru yang melanggar moral dan etika dikarenakan guru dinilai tertekan dan terbebani oleh kebijakan dinas pendidikan,” terang Isa Ansori, pengamat pendidikan.
Menurut dirinya, dinas pendidikan harus melakukan evaluasi di tingkat kebijakan dan program-programnya seperti mengawasi manajamen di tingkat sekolah. Karena dirinya menduga sistem yang dibangun Dispendik sangat menekan.
Dirinya menambahkan, dinas pendidikan seharusnya melakukan pendampingan dan pendekatan kepada guru. Pasalnya dinas pendidikan selama ini hanya mengurusi permasalahan administrasi. (Sn/Pr)
Keterangan Gambar : Foto Ilustrasi
0
Comments
